Suatu hari seorang pemuda menghampiri seorang penjual bunga.
Penjual bunga itu terlihat sedang memperhatikan bunga-bunga dengan batang yang sudah coklat dan sekarat.
Pemuda itu kemudian bertanya kepada penjual bunga.
"Pak, bunga-bunga itu kelihatannya akan segera mati. Kenapa tidak dibuang saja ?"
Penjual bunga itu hanya tersenyum melihat pemuda itu. Dan kemudian menjawab
"Kamu tunggulah tiga bulan kemudian dan datanglah kembali. Aku akan menunjukkan sesuatu"
Pemuda itu sedikit bingung, tapi karena penasaran, akhirnya ditunggunya tiga bulan dan akhirnya dia kembali ke tempat penjual bunga itu.
Kini rak tempat bunga-bunga yang sebelumnya sekarat itu sudah dipenuhi bunga-bunga indah yang bermekaran.
Pemuda itu terkagum pada indahnya bunga-bunga itu.
Kemudian penjual bunga itu datang menghampirinya.
Pemuda itu bertanya "Pak, apa bapak sudah membuang bunga-bunga sekarat itu dan menanam bunga baru yang indah di sini ?"
Penjual bunga itu kemudian tertawa.
Pemuda itu terlihat kebingungan karena tawa penjual bunga itu.
Penjual bunga itu kemudian berkata “Ini adalah bunga-bunga sekarat dari tiga bulan yang lalu”
Pemuda itu pun terkejut, bunga-bunga yang kecoklatan dan sekarat tiga bulan yang lalu kini telah menjelma menjadi bunga-bunga yang sangat indah.
Penjual bunga itu kemudian berkata
“Tiga bulan lalu bunga-bunga ini terus berusaha untuk hidup, tetapi batang-batang yang sudah mati ini menghalangi usaha hidupnya. Jadi aku hanya memotong batang-batang yang sudah mati dan menyisakan yang masih hidup. Kemudian dari batang yang tersisa tumbuhlah menjadi bunga yang indah ini.” Motivator Muda
"Demikianlah, terkadang hidup itu seperti bunga. Selalu ada 'batang-batang mati' yang menghalangi usaha kita untuk terus hidup dan melangkah maju, jadi terkadang kita harus memotong (melepaskan) 'batang-batang' yang sudah mati itu, agar 'batang' yang masih hidup dapat terus tumbuh dan menjadi bunga yang indah. "
0 Comments