Header Ads Widget

 


Ticker

6/recent/ticker-posts

Aku Harus Pergi Meninggalkamu Dan Percayalah Ini Berat Bagiku

Aku sudah memikirkan ini berhari - hari , sejak kamu mengabaikan dirikudan membuat luka ini semakin terasa. Aku merasa bahwa hubungan kita tak bisa lagi saling menyenangkan aku dan kamu , tapi justru saling melukai satu sama lain.

Jika akhirnya aku memutuskan untuk berhenti berjuang , mengertilah ini bukan soal cinta yang tak lagi ada. Tapi cinta seharusnya saling mendewasakan , bukan ? Dan lihatlah apa yang kita lakukan. Terus menerus terluka karena masalah yang sama. Di mataku , hubungan kita tak melangkah ke mana - mana . Meskipun sakit , tapi kita harus melihat kenyataan bahwa kita sudah tidak sejalan.



Apa yang membuatku begitu berat melepaskanmu , adalah kenyataan bahwa ktia sudah bersama cukup lama . Tentunya kamu ingat saat dulu kita masih membiarkan rasa ini tumbuh tak terkendali. Ah , jiwa kita yang masih mudah tak paham apa arti kesedihan.

Jika kini aku memutuskan untuk menyerah , jangan lantas kamu berpikir aku tak punya rasa yang sesungguhnya . Dahulu , aku menemukan apa yang kucari dalam dirimu. Bersama mu , membuatku belajar tentang banyak hal dan kenangan - kenangan kita yang terkesan itu masih bisa mendebarkan hatiku , sayang. Bersama mu , aku pernah juga membayangkan sebuah pesta besar . Aku dan kamu sebagai raja dan ratunya , kemudian kita akan menua bersama - sama di sebuah rumah yang hangat dengan tawa canda anak - anak.

Yah , selama ini hubungan kita memang tidak mudah. Aku tahu , setiap hubungan pasti pernah mengalami masa - masa sulit dan pertengkaran. Bagaimana aku mengharapkan semuanya akan selalu sejalan , karena kenyataan nya kita memang dua orang dengan isi pikiran yang berbeda. Kamu pastinya lupoa berapa kali kita jatuh bangun mempertahankan hubungan ini. Yah , meski kita merasakan luka yang tak sekali atau dua kali datangnya , aku masih terus meyakinkan diri bahwa inilah proses pendewasaan yang harus kita hadapi sebelum melangkah ke masa depan nanti.

Aku tidak bermimpi mendapatkan pasangan yang sempurna . Tentu saja sayang , aku sudah lebih dari mengerti bahwa kita sama - sama manusia yang memiliki kelemahan dan kekurangan. Itulaj yang ku pikirkan setiap kali kita saling bersitegang dengan masalah yang silih berganti datang. Dulu aku masih kuat dan selalu optimis ini akan berakhir bahagia. Tapi kini semuanya terasa semakin sulit. Perjuangan ini terasa semakin menyaktikan dan aku tak tahu lagi apakah benar akan ada bahagia di ujung ini semua.

Hidup tak berakhir meski kita berpisah sayang . Di depan sana , kebahagiaan lain sudah menanti kita. Aku yakin , kamu akan mendapatkan penggantiku dengan segera. Seseorang yang lebih bisa mengerti dirimu , sehingga kalian bisa menjalani jalan yang benar - benar sama. Saling beriringan , bukan saling menarik dan memaksa untuk jalan bersama. 



Percayalah , untuk ku ini juga tidak mudah. Kegagalan hubungan yang sudah cukup lama ini , bukan hanya aku dan kamu yang merasa , tapi juga orang - orang yang menaruh harapan banyak itu. Aku tahu , kita akan menyakiti banyak hati. Tapi mereka perlu mengerti bahwa sakit - sakit ini kita yang alami.

Hidup hanya satu kali bukan ? Akan sia - sia saja jika kita habiskan dengan seseorang yang lebih banyak memberikan sakit hati dari pada kebahagiaan. Aku mencintaimu . Tapi terkadang cinta bisa begitu membingungkan. Dari pada kita terus bersama dan saling menyakiti , aku memutuskan untuk menyerah dan merelakan semua. Percayalah bahwa di luar sana kebahagiaan yang sesungguhnya sudah menunggu kita . Aku tak sesombong itu untuk mengatakan bahwa kita tidak tercipta untuk satu sama lain. Karena aku tidak bisa membaca takdir tuhan , tapi untuk saat ini marilah kita coba cari kebahagiaan kita sendiri - sendiri.

Sakitnya perpisahan ini hanya satu kali dan akan segera menghilang bersama waktu yang berjalan. Nanti lama - lama kita akan merasa terbiasa. Lebih baik begini , dari pada terus menerus memaksa untuk bersama dan terluka berkali - kali.

Sampai jumpa.

Aku yang menyerah untuk KITA.

Post a Comment

0 Comments