Header Ads Widget

 


Ticker

6/recent/ticker-posts

Terima Kasih Ayah , Karenamu Aku Kuat Menjalani Hidup Ini


Ayah , apa kabar ? Sepertinya sudah lama sekali kita tidak berjumpa.  Bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku memandang wajahmu dan berbagi cerita denganmu.

Lihat aku !!!! Putra mu sekarang sudah dewasa dan sudah siap menanggung beban yang di berikan , walaupun ayah sudah tidak lagi ada di sampingku. Ayah , aku sudah sangat bosan bertanya tentang mengapa kau meninggalkan ku secepat ini ? Apa kau pernah merindukan aku dari sana  ? Seperti aku yang selalu rindu denganmu setiap waktu.

Rasa iriku terhadap mereka yang di temani oleh ayah nya hingga mereka menikah dan memiliki keluarga kecil yang bahagia. Rasa iri yang sudah tak bisa lagi ku tahan !!! Tapi , tenang saja , aku akan berusaha bisa berdamai dengan keadaan dan waktu. 

Yah , usiaku sekarang sudah hampir 23tahun , namun wajahmu masih saja belum bisa ku ingat dengan kelas. Setiap kali kita bertemu , pasti akan selalu bertengkar , yah , memang aku bukan anak yang baik dan tidak bisa membuatmu bangga !!! Tapi , tidak sedikit juga kita berbagi cerita dan tertawa bersama pada saat makan bersama. 

Ayah , kita saat ini sudah berada di dunia yang berbeda , namun aku masih berharap kau bisa mendatangiku lagi , meski itu hanya dalam mimpi. 

Ayah , maaf saat ini aku belum bisa setangguh dan sekuat ibu yang harus memikul beban kehidupan yang sangat berat ini. Seorang putra sulung yang di besarkan oleh ayah dan ibu , namun sangat cepat di tinggalkan oleh ayah dan saat ini aku harus sekuat ibu agar bisa sanggup menopang beban yang ada di pundakku.

Ayah , aku selalu membuat celah tangisan rindu di setiap doaku untukmu. Berharap kita bisa berjumpa lagi , sekali lagi , meski itu hanya dalam mimpi. Agar aku bisa mengingat wajahmu dengan jelas.

Ayah , mungkin ini kau sudah tidak lagi di sampingku , mungkin kau tidak akan menemaniku sampai aku menikah nanti. Tapi sudikah kau melihat nya dari atas sana ? Sudikah kau melihat anak mu yang sudah tumbuh dewasa ini dari atas sana ? Jangan khawatir , aku akan selalu mengirimkan doa untukmu.

Meski aku belum bisa mengingat wajahmu dengan jelas , tapi , aku masih ingat sangat dengan jelas setiap pelukan dan kecupan pada saat saya masih kecil. Karena hanya itu yang bisa ku ingat di dalam otak ku. Sebuah foto bersama saja kita tidak memilikinya. Bahkan sampai kamu sudah tiada ,  saya tidak pernah berfoto bersama anda. 

Ayah , aku bukan hanya iri pada orang lain , tapi , aku juga iri dengan saudara ku yang masih bisa berbincang dan bertemu dengan ayah mereka masing - masing. Bukankah aku juga ingin merasakan hal tersebut ? 

Terlepas dari semua kisah sedih yang pernah terjadi di antara kita , aku hanya ingin berterima kasih. Karenamu aku menjadi pria yang kuat , meski belum kuat seperti ibu , tapi aku akan berusaha tegar menopang beban yang ada di pundakku saat ini. Karenamu , aku bisa menjadi pria yang dewasa .

Post a Comment

0 Comments