Banyak yang tidak aku pahami tentang kamu.
Tapi aku selalu berusaha mencoba mengerti.
Berusaha untuk mengetahui sifat kamu.
Mencoba mengerti setiap perubahan sikap kamu.
Meski aku sendiri tak pernah tau alasan atas perubahan sikapmu itu.
Perubahan sikapmu yang kadang membuatku terluka.
Perubahan sikapmu yang seolah - olah berasal dari kesalahanku.
Tapi aku berusaha mengerti.
Berusaha menerima..
Kadang aku merasa ada yang berbeda di dalam dirimu.
Kadang pikiran buruk itu hadir di kepalaku.
Tapi percayalah kepadaku , fikiran buruk itu hanya sementara.
Tak lama dari itu.
Tak lama dari perasaan kacauku karena sifatmu yang tak bisa ku mengerti.
Kau mampu membuatku kembali tersenyum , dan merasa kamu tidak akan berubah.
Kamu tetap menjadi seseorang yang ku kenal dulu , dan sampai sekarang.
Meski aku tak pernah mendapatkan suatu jawaban yang pasti darimu.
Percayalah padaku , aku tak akan lelah menunggumu selama kamu memintaku untuk menunggu.
Dan hari ini masih sama , aku masih tetap menunggumu.
Aku akan menunggu jika itu memang yang terbaik untuk ku dan untukmu.
Tapi ingatkah kamu , ceritaku dulu kepadamu.
Ingatkah kamu saat aku mengadu kepadamu sampai air mataku hampir menetes.
Saat itu kamu menghiburkan hingga air mataku tidak menetes.
Dan saat itu pun kamu tau pasti apa yang membuatku menangis.
Aku akan menunggu kamu ...
Sampai kamu memintaku untuk berhenti menunggu.
Dan jika saat itu sudah tiba.
Saat dimana kamu memintaku untuk berhenti menunggu.
Aku harap tidak ada lagi air mata yang menetes.
Aku harap , di waktu itu kamu dapat membuatku tersenyum sepanjang hari.
Tapi jika waktu itu tiba dna keputusanmu ternyata akan membuatku meneteskan air mata.
Jika aku boleh meminta.
Jangan membuatku menunggu terlalu lama.
Sebelum aku jatuh seperti dulu.
Seperti ceritaku kepadamu.
Karena aku tidak punya tempat untuk mengadu , aku tidak punya tempat untukku menangis.
Dan karena aku tidak punya orang yang akan menghiburku , seperti kamu di waktu itu...
0 Comments